ESSAY Cinta Jombang
SEONGGOK CAHAYA KEEKSOTIKAN DI SUDUT KOTA TERCINTA
Siapa yang tidak mengenal Kabupaten Jombang, kota kecil
yang merupakan salah satu wilayah di
Provinsi Jawa Timur ini cukup mempunyai nama sekarang ini. Bahkan
terkesan ramai karena sering dijadikan salah satu tujuan wisata. Baik wisata
religi maupun wisata alam. Salah satu tujuan wisata religi yang tidak pernah
sepi pengunjung adalah Makam Gus Dur yang terletak di kompleks Pondok Pesantren
Tebuireng, Cukir, Jombang.
Jombang merupakan salah satu surga dunia, memang tak dipungkiri lagi keindahan Jombang sangatlah mempesona. Letak wilayahnya
sangat strategis. Bukan kemewahan dan kemegahan yang disuguhkan bak teknologi di kota ini, melainkan keeksotikan dan keindahan alamnya
yang alami. Ya di sinilah ribuan orang dilahirkan, dibesarkan, dan diberi makan. Airnya mampu menghapuskan
rasa dahaga. Orang-orangnya mampu mendidik dan memberikan ilmu. Kerukunan antara umat beragama masih dijunjung tinggi hingga menciptakan toleransi beragama.
Masa mudaku,
kuhabiskan di daerah ini. Daerah inilah
yang menjadi saksi bisu perjalanan hidupku sampai saat ini. Dari naik gunung sampai turun gunung. Aku sangat mencintai daerah ini. Walaupun masih banyak
orang di luar sana
yang malu mencintai daerahnya, bahkan banyak pula yang mencibir tentang daerah ini, tapi itu semua tidak melunturkan rasa cintaku terhadap daerah ini. Betapa bahagianya diriku menjadi masyarakat Jombang. Masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai ramah tamah, gotong royong, dan guyub rukun.
Daerah ini juga disebut sebagai Kota Santri. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pondok pesantren
yang berdiri mulai dari ujung timur sampai ujung barat wilayah Jombang.
Tidak hanya itu , Jombang memiliki keaneragaman seni tradisi dan keindahan alam yang eksotis yang tidak akan ditemukan di daerah lain.
Di era modern saat ini, pengaruh-pengaruh teknologi banyak mempengaruhi pola pikir masyarakatnya,
namun tidak di Jombang. Inilah yang membuatku semakin jatuh cinta kepada daerah ini. Bagaimana tidak, jaman sekarang masyarakatnya masih memegang teguh tradisi yang ada. Mereka sangat menjunjung tinggi budaya lokal, seperti seni ludruk,
besutan, Tari Remo dan jaranan, bahkan di usia dini pun mereka sudah mahir dalam memainkan berbagai seni tradisi.
Selain seni tradisi, Jombang juga memiliki keindahan alam
yang belum banyak
dijamah oleh orang. Contohnya saja
Dung Sewu, Kedung Cinet, dan Watu
Limo. Di
tempat inilah Tuhan menunjukan kebesaranNya dalam menciptakan bumi dan isinya. Ketika berada di tempat tersebut seolah untuk sejenak kita sedang berada di dimensi lain,
dimensi yang memisahkan antara rutinitas sehari-hari dengan ketenangan alam
yang masih natural. Mata kita seakan dimanjakan dengan
panorama alam yang indah.
Telinga kita mendengar alunan gemricik
air dan nyanyian burung yang
bertengger di antara dahan-dahan pepohonan. Sebuah kesempatan yang sangat
sayang untuk dilewatkan.
Namun sangat disayangkan daerah tersebut masih belum dikelola oleh pemerintah Jombang secara maksimal. Pemerintah terkesan lambat dalam mengelola tempat wisata
ini. Terutama dalam hal sosialisasi. Masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui keberadaan “ Surga Tersembunyi” ini.
Kalau saja tempat wisata itu
dikelola dengan baik dan diperkenalkan ke penjuru negeri pastilah daerah ini nantinya akan menjadi salah satu wisata daerah terbaik.
Kita sebagai masyarakat Jombang harus merasa bangga terhadap daerahnya. Bersama-
sama bergotong royong membangun daerah kita menjadi lebih baik. Jika daerah kita masih memiliki potensi
yang tersembunyi, itu sudah menjadi kewajiban kita untuk ikut serta mengembangkan potensi tersebut.
Janganlah terlalu membanggakan daerah
di luar sana. Tidak maukah kita jika daerah kita
dielu-elukan oleh daerah lain atau bahkan sampai ke luar negeri. Jika kita menginginkan hal seperti itu maka hal pertama
yang perlu kita lakukan adalah mencintai daerah kita dan belajar bagaimana mengembangkan potensi di Jombang. Itulah tugas kita sebagai masyarakat Jombang. Kalau bukan kita
yang merubahnya Siapa lagi????
Tuhan menciptakan bumi ini dengan indahnya.
Untuk itu tugas kita sebagai manusia harus melestarikan keindahan alamnya,
yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Komentar
Posting Komentar